
Menurut Indrajit (2011: 32), peranan teknologi berita dan komunikasi terhadap proses belajar mengajar di lingkungan institusi pendidikan tinggi seperti universitas, akademi, sekolah tinggi mencakup lima hal. Berikut merupakan kelima peranan tersebut beserta penjelasannya.
1. Mendukung Kegiatan Pembelajaran di Lingkungan Kampus
Proses belajar mengajar pada lingkungan kampus akan membentuk hubungan antara dosen serta mahasiswa. hubungan tersebut di umumnya lebih bersifat satu arah pada mana dosen mengungkapkan materi sedangkan mahasiswa mendengarkan pemaparan materi.
Pada prosesnya, dosen umumnya menjelaskan dalam bentuk pendeskripsian secara ekspresi dan dibantu goresan pena. ad interim mahasiswa dibutuhkan mampu membayangkan serta menyerap apa yang dijelaskan oleh dosen. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bentuk gambaran berupa multimedia membantu memudahkan mahasiswa dalam menyerap penjelasan berasal dosen.
Pada ketika yang sama, dosen pula terbantu dalam proses mengajar berkat bantuan visualisasi yang meliputi teks, audio, dan video. Ini memudahkan dosen menyebutkan materi yang sulit dideskripsikan. Teknologi info membantu dosen balik ke kiprah utamanya menjadi fasilitator dan koordinator. peran tersebut dijalankan menggunakan menyampaikan pertanyaan, perintah, tantangan, atau pernyataan yang dapat dijawab pribadi oleh mahasiswa dengan istilah lain, aktivitas pembelajaran yang terjadi tidak lagi berfokus pada dosen. akan tetapi fokusnya beralih ke tiap individu, pada hal ini mahasiswa.
2. Memberdayakan Dosen dan Mahasiswa
TI menjadi pemberdaya civitas akademika perguruan tinggi berkaitan erat dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan yg berlangsung cepat. Perkembangan sains mendatangkan tantangan tersendiri bagi dosen serta mahasiswa sekali bagi dosen serta mahasiswa buat beradaptasi agar bisa menghadapi kecepatan tersebut serta mempertahankan daya saing yang dimiliki.
Internet menjadi “senjata” krusial wifitotoyang efektif dan efisien bagi civitas akademika perguruan tinggi sebab menyampaikan akses terhadap pembaruan-pembaruan khususnya di bidang ilmu pengetahuan yang dipelajari.
Pemanfaatan search engine seperti Google membantu dosen pada menyediakan materi ajar terkini dan berkualitas bagi mahasiswanya. untuk memudahkan proses pencarian, dosen dapat menggunakan istilah kunci yang relevan sinkron kebutuhan materi ajar.
Sementara itu, mahasiswa mampu memberdayakan dirinya dengan memanfaatkan situs-situs web wifitoto di internet yang menyediakan berbagai jenis sumber atau referensi ilmiah. Mulai dari jurnal, artikel, e-book, atau lainnya.
Terlepas dari kemudahan ini, mahasiswa tetap wajib cermat pada menyaring referensi. contohnya hanya merogoh publikasi ilmiah yg bisa dipertanggungjawabkan sebagai rujukannya.
3. Meningkatkan Minat Belajar
Penyajian materi secara majemuk yang sejalan menggunakan metode pembelajaran variatif ialah kapital penting buat menunjang minat belajar pada peserta didik. dengan kegiatan belajar menyenangkan, mereka cenderung lebih menikmati proses pembelajaran.
4. Menaikkan Kualitas Pendidikan
Teknologi gosip menjadi wahana penting buat menunjang faktor-faktor pendidikan dari hulu ke hilir. Mulai berasal metode pembelajaran, media pembelajaran, kualitas sumber daya manusia, sampai menciptakan lingkungan dan suasana akademik yg mendukung.
Pemanfaatan TI secara optimal serta strategis menjadi faktor krusial meningkatnya kualitas pendidikan di era digital dan globalisasi.